Daydreaming. Saya suka sekali berkhayal dan dulu saya
sangat pandai akan hal tersebut. Saya melakukam berkhayal ini di banyak waktu.
Mulai dari saat bepergian, saat bengong sendirian di rumah/kost, menjelang
tidur, atau saat menunggu waktu ujian selesai. Beberapa orang bilang jangan
terlalu sering berkhayal, tapi menurut saya saat itu, semakin sering saya
berkhayal, saya merasa lebih pintar dan lebih kreatif.
Berkhayal
rasanya membuka banyak cakrawala dan cara pikir. Ibarat mindmapping, saat saya berkhayal tentang A, maka akan muncul
akar-akar lain yang berakar-akar ke cabang-cabang khayal yang lebih kecil. Saya
juga sangat sering bermimpi kala itu, padahal saat itu (saya sedang menjalani
kuliah, koas, dan internship) saya cukup sibuk.
Iya,
nampaknya saya lebih kreatif di masa itu. Bila diberi sebuah kertas kosong,
dengan mudah saya membuat gambar-gambar imajinatif, cerita-cerita fiksi, atau
ornament-ornamen pelengkap. Sekarang ini, sepertinya saya merasa kurang kreatif
dan kurang pandai, lebih cepat lupa pula sepertinya. Menurut saya, mungkin itu
karena saya kurang pandai berkhayal saat ini. Kenapa juga saya kurang
mengkhayal. Apa karena usia? Atau terlalu banyak fakta hidup terpapar sehingga
imajinasi terbendung?
Ah,
entahlah. Pokoknya, beberapa hari ini, sebelum tidur saya menutup buku apalagi handphone, dan mulai mengkhayal,
walaupun terasa benar lebih sulit sekarang untuk mengkhayal. Selalu ada
gambaran fakta-fakta yang timbul di sela-sela gambaran imajinatif, tapi saya
berusaha belokkan lagi ke arah imajinatif.
Yeah. Daydreaming
for a better reasoning and creativity.