Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan, dan bekerja untuk tetap tenang di tengah anak yang menangis dan orang tua yang coba menenangkan meski dalam hati menangis.
Ketika bekerja di instalasi kanker anak, ada satu pasien yang kondisinya kurang baik. Saya menghabiskan waktu lebih untuk pasien dan keluarganya itu karena selain kondisi si anak yang lebih rumit, saya juga harus memberi kekuatan dan pengharapan yang tepat untuk orang tua. Pasien tersebut masih berada di instalasi kanker tersebut hingga akhirnya saya harus berpindah tugas ke bagian lain.
Satu bulan kemudian, saya bertemu kembali dengan ibu dari si pasien dan mencari saya. Ternyata ibu tersebut datang ke rumah sakit hanya untuk mengabari saya bahwa anaknya telah meninggal dunia karena kondisi kankernya yang tidak bisa disembuhkan. Ia datang bersama si adik dari almarhum yang ingin dikenalkan kepada saya.
Jujur saya sedikit menangis ketika bertemu mereka. Saya bersedih atas kepergian si anak dan saya juga terharu bahwa meskipun si anak tidak berhasil melawan kankernya dengan semua protokol kemoterapi yang telah kami usahakan bersama, ternyata si ibu masih datang untuk mengabari dan mengucap terima kasih.
Dari titik itu, saya mengetahui bahwa pasien dan orang tua bisa merasakan bahwa "yes, we're trying our best", meskipun hasilnya jauh dari usaha.
Halo, adik kecil, terima kasih telah berjuang bersama.
No comments:
Post a Comment