Monday 31 March 2014

Mimpi

Daydreaming. Saya suka sekali berkhayal dan dulu saya sangat pandai akan hal tersebut. Saya melakukam berkhayal ini di banyak waktu. Mulai dari saat bepergian, saat bengong sendirian di rumah/kost, menjelang tidur, atau saat menunggu waktu ujian selesai. Beberapa orang bilang jangan terlalu sering berkhayal, tapi menurut saya saat itu, semakin sering saya berkhayal, saya merasa lebih pintar dan lebih kreatif. 

Berkhayal rasanya membuka banyak cakrawala dan cara pikir. Ibarat mindmapping, saat saya berkhayal tentang A, maka akan muncul akar-akar lain yang berakar-akar ke cabang-cabang khayal yang lebih kecil. Saya juga sangat sering bermimpi kala itu, padahal saat itu (saya sedang menjalani kuliah, koas, dan internship) saya cukup sibuk. 

Iya, nampaknya saya lebih kreatif di masa itu. Bila diberi sebuah kertas kosong, dengan mudah saya membuat gambar-gambar imajinatif, cerita-cerita fiksi, atau ornament-ornamen pelengkap. Sekarang ini, sepertinya saya merasa kurang kreatif dan kurang pandai, lebih cepat lupa pula sepertinya. Menurut saya, mungkin itu karena saya kurang pandai berkhayal saat ini. Kenapa juga saya kurang mengkhayal. Apa karena usia? Atau terlalu banyak fakta hidup terpapar sehingga imajinasi terbendung? 

Ah, entahlah. Pokoknya, beberapa hari ini, sebelum tidur saya menutup buku apalagi handphone, dan mulai mengkhayal, walaupun terasa benar lebih sulit sekarang untuk mengkhayal. Selalu ada gambaran fakta-fakta yang timbul di sela-sela gambaran imajinatif, tapi saya berusaha belokkan lagi ke arah imajinatif.
Yeah. Daydreaming for a better reasoning and creativity.

No comments:

Post a Comment

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...