Thursday 26 August 2010

Wednesday 25 August 2010

funny&pathetic


just finished my anesthesia oral examination today. my examiner was someone who considered by some people here as one of the grumpiest, but that's not entirely true i believe.

my exam today was not fully success, several question was answered, several are not. some of my answers was suitable, but there are fatal mistakes.

while you already learn about higher things, but the exams are all about basic and simple things unpredictable, and forgotten.

hell yeah, i got that feeling on my exam today. learn about the complex things while the examiner ask about the basic things, the things that lack of my priority and concerns.

it's like a math student knowing the complex theory of calculus
while he forget how much 1+1 is?


a biology student who knows the taxonomy of animals
but forget the colors of zebra


a geography student who knows the mechanism of earthquake
but forget the shape of her earth

or an international relations student who speaks in eight united nation language but in fact he don't even remember the capital of his country

well. you know..
for me it feels funny...but pathetic inside.
or somehow pathetic...but funny inside.
i don't know which feeling is stronger

it takes the ABC's before you can read
it takes 123's before you can count
it takes do-re-mi before you can sing
it takes some failure and downsides
to taste upsides and victory
i hope i'll never forget the basic and simple things..again
cheers :)

Tuesday 24 August 2010

arrived at the last week of my four-weeks amazing anesthesia department, and it means exams are coming. tomorrow i already finished my general anesthesia examination, did it directly to a patient. we anesthetize a patient with a burn trauma on her both legs by several anesthetic drugs, intubation, and so on. me and two other friends did it well i guess

this wednesday (Aug 25th), got two exams coming: the oral examination and scientific presentation examination. aaaaaah, this kinda confusing anesthetic things kills me, but i love the field so much. go pray for me y'all :)

Friday 20 August 2010

The Boy in the Striped Pajamas

Pulang ke rumah abis jaga malam, rencananya mau balas dendam untuk tidur, tapi tiba-tiba inget salah satu film yang udah lama belinya tapi belum sempet ditonton.


***

The Boy in the Striped Pajamas 109 minutes. Heartland truly moving picture award "..one of the best film of the year.." - NBC "..the movie succeeds on sheer catchiness.."

Diangkat dari novel berjudul sama karya John Boyne dengan latar era dimana Nazi sedang berkuasa. Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah yang juga seorang kapten tentara, ibu, dan dua orang anaknya, harus pindah ke luar kota Berlin karena ayahnya ditugaskan di kota baru ini. Satu-satunya hal yang istrinya tahu adalah suaminya bertugas menjaga kamp konsentrasi disana. Sedangkan anaknya berpikir mereka hanya pindah dan menganggap kamp tersebut sebuah pertanian.

Novelnya telah diterjemahkan ke banyak bahasa lho
(http://rightreads.com/wp-content/uploads/2008/05/boy-in-the-striped-pyjamas-collage.jpg)


Film ini berpusat pada Bruno, anak laki-laki bungsu keluarga tersebut. Kebosanan akan suasana rumah barunya membuat Bruno pergi menjelajah sekitar rumahnya hingga akhirnya ia sampai ke bagian belakang kamp konsentrasi. Ia bertemu Shmuel, seorang anak yahudi berusia 8 tahun, yang tinggal disana. Sebagai seorang anak kecil, Bruno tidak tahu apa yang sebenenarnya ada; sebuah kamp yang dianggap tempat tinggal biasa, orang-orang yang memakai pakaian garis-garis serupa yang ia pikir piyama, nomor-nomor di baju yang ia anggap permainan, dan pagar tinggi dari kawat besi yang ia anggap untuk mencegah binatang peliharaan keluar.

Lewat pagar itulah, Bruno sering berbicara pada Shmuel. Menghabiskan beberapa paruh waktu dengannya. Membagi makanan dari rumahnya, yang langsung dilahap habis oleh Shmuel. Konflik datang saat istrinya tahu apa yang dilakukan di kamp itu, saat Bruno dipaksa menerima pikiran bahwa yahudi itu seperti ini dan itu, hingga akhirnya Bruno menemukan cara masuk ke dalam kamp tersebut dan melihat apa yang dilakukan Nazi, negara, dan tentara serupa ayahnya.

Friendship by border
(http://img.listal.com/image/796390/600full-the-boy-in-the-striped-pajamas-screenshot.jpg)

***

Film ini adalah salah satu film yang menceritakan kekejaman Nazi. Film yang cukup bagus, walau Schlinder's List, Life is Beautiful (La Vita e Bella), dan The Pianist menurut saya adalah film berlatar belakang Nazi yang terbaik hingga saat ini. Namun, film ini tetap menarik untuk ditonton.

Bruno : Why we got to hate Jews?
Sister : Because they're evil.
Bruno : But, What if there is a nice Jews?
Teacher : Then you're must be a very great explorer.
(Salah satu dialog dalam film ini)

Hmmm...kalau melihat yang terjadi antara Israel dan Palestina sekarang ini. Rasanya dialog diatas bisa persis dipertanyakan sekarang. Kalau selama ini kita berbicara mengenai Israel jahat, Israel ini, Israel itu, apakah kita mengutuk seluruh rakyat Israelnya atau hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas serangan yang terjadi?

So, ehem...Is there a nice Jew?

Friday 13 August 2010

Hadiah

Untungnya saya masih memegang teguh satu prinsip penghibur yang selalu saya pegang sejak setahun ini, yakni "Setiap satu kesedihan atau kesabaran yang saya jalani akan dibalas Allah SWT dengan sepuluh kebahagiaan dan sepuluh orang baru yang membahagiakan". Suatu prinsip penyegar yang selalu saya masukkan ke dalam otak sebagai mindset tidak larut dalam kesedihan akan masalah. Dan memang hal ini terbukti benar lho!

Dan setelah semalam saya melewati satu kesedihan dan rasa-rasa tidak enak dengan sabar dan senyum, akhirnya satu kesabaran saya sudah dibalas dengan kebahagiaan dari Allah SWT tadi pagi!!! Wah, cepet banget udah nyampe kado dari Allah SWT, emang deh God works in a mysterious way.

Kado yang tadi pagi saya terima bukan kado yang biasa-biasa, tapi kado yang membahagiakan banget dan sangat-sangat dibutuhkan pada kondisi saya yang masih jauh dari financial freedom hehehe. Kado itu adalah... Saya dapet beasiswa lagi dari kampus!

Jadi tadi pagi Teddy nelpon saya saat saya sedang koas di poliklinik mata, tumben-tumbenan juga si Teddy yang notabenenya sangat mengerti tentang dunia koas menelpon saya di jam kerja seperti itu.
"Ada kabar gembira?"
"Hah? Apaan?"
(Pikiran saya langsung terfokus pada: Wah, this is definitely something good from God for my patience yesterday)
"Kamu dapet beasiswaaa, Damaar"
"Hah? Serius, Ted?"
"Iya, kita berlima dapet lhoo"

Akhirnya pembicaraan cuma berlanjut sebentar setelahnya dan meninggalkan saya dengan senyum lebar, hidung kembang kempis, dan mata yang berbinar. Apa alasan untuk bersedih karena masalah yang lalu coba, kalo semua itu dibayar dengan dapat beasiswa dan keempat sahabat saya juga dapat.

Ya Allah SWT...Alhamdullilah.
Hmm...Saya dapat beasiswa, Andre dapat beasiswa, Azwar dapat beasiswa, Argana dapat beasiswa, Teddy dapat beasiswa, wah udah lima kebahagiaan aja yang dikasih Tuhan, masih ada empat lagi hadiah untuk besok.

Terima kasih, Tuhan
Terima kasih, Ayah, Bunda, Ayah, dan keluarga :)

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...