Sunday, 30 November 2014

Mutasi 2014


Suatu hari Minggu di November lalu, saya dan pacar menghadiri acara berjudul Mutasi yang diadakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. Untuk saya yang awam mengenai seni rupa, saya kagum betapa anak-anak muda ini bisa mencipta hal-hal yang sumber daya sederhana tapi penuh kreativitas. Kami yang sudah agak jemu dengan mall, menemukan acara ini sebagai oase yang menyegarkan. Mungkin kami akan lebih banyak lagi melihat acara-acara seperti ini. Biar perasaan gak jadi tumpul gara-gara melihat mall melulu. 
 
 
Can't face the world. Ini salah satu karya yang mengagetkan saya saat masuk ruangan






Ini salah satu yang paling bagus nih



Friday, 21 November 2014

Monday, 17 November 2014

Ar-Ra'd (Guruh)

Interpretasi Personal Al-Qur'an
Ar-Ra'd (Guruh)
Surat ke-13
 "Those who have believed and whose hearts are assured by the remembrance of Allah . Unquestionably, by the remembrance of Allah hearts are assured."


Surat Ar-Rad diawali dengan ayat-ayat seputar kebenaran Al-Qur’an dan tanda-tanda kebenaran dan kekuasaan Allah SWT. Bait-bait surat pertama ini menyajikan hal-hal di muka bumi dengan kata-kata yang indah.
Allahlah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat…, dan menundukkan matahari dan bulan. [Ayat 2]

Ayat 3 surat ini juga menunjukkan kekuasaan Allah melalui bumi yang diciptakannya. Pada akhir ayat tersebut terdapat kata-kata ”bagi kaum yang memikirkan”, yang menjadi salah satu anjuran bahwa untuk merasakan adanya kekuasaan Allah tidaklah semata-mata dengan instan tetapi melalui pemikiran. Hal serupa, yakni kalimat “bagi kaum yang berpikir” juga didapatkan pada akhir ayat ke-4 (Untuk saya pribadi merupakan salah satu alasan mengapa ilmu filsafat itu penting)

Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan [Ayat 3]

Terdapat malaikat yang selalu mendampingi manusia, yakni ada yang menjaganya secara bergiliran yang disebut Malaikat Hafazhah (disebut dalam ayat ini), ada beberapa yang mencatat amalan-amalannya. Selain itu, kebangkitan dan keruntuhan suatu bangsa tergantung pada sikap dan tindakan mereka sendiri, seperti yang terdapat dalam ayat 11:

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Selanjutnya, ayat-ayat ini kembali diisi mengenai keesaan Allah yang dijabarkan dalam tampakan-tampakan kebumian. Pada ayat ke-13 pula terdapat hal mengenai Guruh, yang menjadi nama dari surat ini.

Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya [Ayat13]

Keesaan Allah juga ditunjukkan dalam ayat 16 berikut ini:

… “apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?”Katakanlah: “Allah adalah pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”

Bagian selanjutnya adalah mengenai amal manusia yang pasti mendapat balasan dari Allah seperti yang tertera pada ayat 22-24 ini:

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhan-nya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik) [Ayat 22]

(yaitu) surge ‘And yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu [Ayat 23]

(sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima sabartum” (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [Ayat 24]


Diingatkan pula pada ayat ke-26 agar kita tidak terlena akan dunia ini yang tidak ada apa-apanya dibandingkan akhirat.

Allah meluaskan rezeki dan menyempitkan bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (disbanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

Pada ayat 27, terdapat kalimat Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”, yang dilanjutkan dengan dua ayat selanjutnya yang menunjukkan ketentraman hati pada orang yang beriman:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka  menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. [Ayat 28]
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik [Ayat 29]

Dan pada surat ini dijelaskan pula mengenai Al-Qur’an dan kerasulan. Salah satu ayat mengenai Al-Qur’an terdapat pada ayat 37, yakni:

Dan demikianlah, Kami telah menurunkan AL-Qur’an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. [Ayat 37]

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...