Tuesday, 17 September 2019

Pengalaman Perdana Maju Presentasi Ilmiah

Kehidupan residensi selama dua bulan di Parindu adalah surga! Setiap hari berangkat jam delapan dan jam 3 sore sudah bisa pulang. Banyak banget waktu luang yang didapatkan selama dua bulan tersebut. Jadinya, oke lah, gue harus pulang dengan sesuatu selain kegembiraan bisa rebahan tidur siang dan nonton film sepuasnya. Nah, salah satu hal yang gue bawa pulang dari Parindu adalah penelitian. Yoa, gue akhirnya bisa melakukan penelitian pertama gue disana.

Jadi, sejak dulu gue selalu ingin sekali bisa melakukan penelitian lalu ikut presentasi poster ilmiah. Namun, dari dulu gue belum paham harus ngapain, bagaimana melakukannya, dan nggak ada juga yang membimbing. Alhasil saat tes masuk sekolah residensi dulu, gue selalu waswas karena nggak punya tuh publikasi satu pun. Padahal lihat orang yang tes kanan kiri dulu, mereka ada pengalaman publikasi atau maju presentasi ilmiah.

Awalnya bingung mau meneliti apa disini. Akhirnya selama seminggu pertama disana, selesai poliklinik gue rutin browsing tentang ide-ide yang bisa diterapkan dan "Yoi!", kayanya penelitian tentang nutrisi sangat bisa dilakukan. Kebetulan pula, ternyata masalah nutrisi di Kalimantan Barat lumayan banyak, sedangkan jumlah ahli gizi sangat terbatas. Pada akhirnya, selesai bertugas dari sana, gue bisa menyelesaikan pengambilan data dari tiga topik penelitian: skrining malnutrisi di fasilitas terbatas, persepsi ibu tentang status gizi anaknya, dan tentang anemia defisiensi besi. 

***


Hasil penelitian yang gue lakukan akhirnya gue submit ke salah satu pertemuan ilmiah nasional bernama 3rd Nutrition and Metabolic Update di Solo. Pas ketauan diterima, rasanya seneng banget (padahal semua abstrak kayanya diterima kok, tapi namanya pengalaman pertama, jadi seneng banget!). 
Berangkat!



Gue sekalian mengajak Ayahku karena udah lama banget Beliau gak pernah jalan-jalan ke luar kota. Yah, meski cuman ke Solo, semoga sih Ayahku cukup menikmati perjalanannya. Gue berangkat naik kereta bersama Ayah. Teman-temanku: Melda, Anindian, dan Yulia, juga ikut untuk presentasi poster kali ini. 

Beberapa dari teman-teman seangkatan

Senam pagi di CFD Solo

Sesampainya di Solo, gue kerjannya mual-mual aja karena gugup. Beberapa jam gue habiskan di kamar mandi sambil latihan presentasi di kaca. Rasanya gugup banget karena belum pernah ikut hal ini sebelumnya, tapi di satu sisi juga mau bisa menang (proud opportunist; prize hunter).

Siap-siap
Senang

Senang



Pengumuman makalah terbaik

Akhirnya semua berjalanan menyenangkan. Jantung berdegup kencang, tapi seneng saat pengumuman dibacakan. Dari awal selalu ragu apakah gue bisa membuat penelitian semacam ini. Eh, rupanya ya bisa-bisa aja meski jalannya berliku dan hilang arah kemana-mana. Namun, seperti yang Charlie Lim bilang di lagunya We are Singapore: "How easy we forget, that everything takes time". Ya emang awalnya harus sabar dulu. 



[tulisannya kok kacau banget ya, tapi yaudahlah kapan-kapan diperbaiki lagi :D]

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...