Monday 10 December 2018

Lelaki Harimau

Sejak memasuki tahap madya dan senior di pendidikan spesialis, akhirnya gue mulai bisa membaca buku cerita lagi, walaupun harus hati-hati banget karena kalau keasyikan malah nanti buku pelajarannya terbengkalai, padahal tugas baca juga makin tinggi. 

Lelaki Harimau - Eka Kurniawan

Minggu lalu, gue berhasil menyelesaikan salah satu buku dari Eka Kurniawan, penulis yang namanya sedang naik daun banget. Bukunya berjudul Lelaki Harimau. Konon buku ini sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa dan mendapat apresiasi yang baik. Awalnya selain karena nama penulisnya (gue sudah punya semua buku Eka Kurniawan, kecuali yang paling hits itu: cinta itu luka), gue juga beli buku ini karena hubungan gue yang sangat baik dengan buku berjudul mirip dari Mochtar Lubis yakni Harimau Harimau. 

Namun, kalau di buku Harimau Harimau tidak ada harimau di tubuh tokohnya, kali ini ternyata beneran ada. Entah sebagai metafora atau benar-benar. Buku ini hanya memiliki lima bab dengan tiap bab menceritakan periode kisah masing-masing yang semuanya membentuk keseluruhan cerita dan jawaban dari kejadian yang terdapat di awal bab dan juga di halaman resensi buku. 

Kisahnya berikut:
Pada lanskap yang sureal, Margio adalah bocah yang menggiring babi ke dalam perangkap. Namun di sore ketika seharusnya rehat menanti musim perburuan, ia terperosok dalam tragedi paling brutal. Di balik motif-motif yang berhamburan, antara cinta dan pengkhianatan, rasa takut dan berahi, bunga dan darah, ia menyangkal dengan tandas. "Bukan aku yang melakukannya," ia berkata, "Ada harimau di dalam tubuhku."

Menurut gue ceritanya bagus. Gue pernah coba baca buku Eka yang lain kecuali Cinta itu Luka. Menurut gue, buku ini memang yang paling mengalir bahasanya dan ceritanya jelas terbentuk dari awal; menarik juga karena pertanyaan tentang kenapa Margio bisa membunuh Anwar Sadat dengan cara menerkam sudah digadang-gadang dari awal mula buku. 

Secara keseluruhan, gue suka buku ini karena mampu menjelaskan isi pikiran dan perasaan dari tiap-tiap tokoh yang ada. Oh ya, untuk yang belum suka baca, buku ini juga punya cerita mengalir dan halamannya tidak masif, sehingga bisa untuk coba dibaca. Sila coba membaca! :)


No comments:

Post a Comment

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...