Thursday 12 February 2015

Socializing 2015

Seperti yang sebelumnya pernah saya ceritakan, salah satu resolusi tahun 2015 saya adalah memperbaiki social life pribadi. Selama 2014, social life saya bisa dibilang hmm...memprihatinkan! PErsahabatan dengan teman-teman dekat ada yang makin renggang, pertemanan yang baru dibuat dan sebenarnya berpotensi baik pun kurang baik saya follow up. Beberapa disebabkan karena masalah komunikasi dan jarak, beberapa lainnya disebabkan suatu masalah pribadi yang tidak bisa saya jabarkan disini. Pada akhirnya, jadilah keseharian saya diisi oleh orang yang itu-itu saja. 

Bukan, bukannya saya merasa bahwa yang saya miliki sekarang itu kurang. Namun, di usia sekarang inilah menurut saya adalah waktu yang terbaik untuk membuat hubungan dengan orang-orang baru, sebanyak dan sebaik mungkin, karena semakin dewasa, kemungkinan untuk memiliki teman baik yang baru akan lebih sulit.

Memang, seringkali saya senang menghabiskan waktu dengan pacar dan sahabat yang bisa dihitung dengan satu tangan itu. Seringkali saya nyaman dalam kesendirian. Makan sendirian di restoran buat saya tidak jadi masalah, jalan-jalan sendiri pun menenangkan, bahkan tidur di hotel sendirian pun menyenangkan untuk saya. 

Namun, ada rasanya kadar-kadar tertentu dimana kita tidak boleh terlena dengan kesendirian. Kesendirian itu menenangkan dan dibutuhkan untuk me-recharge kondisi psikis, tapi kebanyakan kebahagiaan justru dibuat saat kita bersama orang lain. Maka itu, saya rasa saya harus mulai menata ulang pola interaksi saya, agar lebih banyak lagi hubungan baik yang tercipta. Mungkin tidak semuanya akan berjalan selamanya, tapi setidaknya saya telah menginvestasikan waktu untuk ditukar dengan momen-momen menyenangkan. Menurut saya ini penting. Seperti yang saya baca di buku-buku, Friendship is the most important investment of life. Bahkan salah seorang filsafat era Yunani (saya lupa siapa), membuat rumahnya dipenuhi oleh sahabat-sahabat terbaiknya karena ia berteori bahwa salah satu sumber kebahagiaan hidup adalah teman yang baik.

 Hmm...Pokoknya di tahun 2015 ini, saya ingin menjaga persahabatan dan percintaan saya lebih erat lagi, sambil membuat pertemanan baru sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya. 

Dear 2015, I wanna participate.

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...