Monday, 12 January 2015

xvi

Halo, jadi kemarin saya berulang tahun (sama dengan ulang tahun Haruki Murakami lho!). Dewasa ini bagi saya ulang tahun saya anggap sebagai hal biasa. Bahkan malah kadang melodrama kenapa usia begitu cepat bertambah. Fuh, memang waktu tak kenal ampun. 

Di ulang tahun saya tahun ini, orang-orang terdekat sih terutama yang membuat saya bahagia. Tahun ini, saya akhirnya benar-benar menyadari mana orang yang benar-be nar bisa dipastikan selalu ada untuk saya walaupun jarak dan waktu kadang menghalangi. Eternal relationship.

Cerita ulang tahun saya yang pertama tentu saja datang dari orang tua saya. Padahal rencananya tahun ini saya ingin lebih banyak memberi mereka, eh tapi ternyata mereka yang duluan menghadiahkan saya sesuatu. Mereka membelikan saya meja belajar! Ya, sesuatu yang telah lama saya rencanakan untuk beli. Menyenangkan sekali saat pulang ke rumah mendapati meja belajar dari kayu jati itu sudah menunggu rapi untuk digunakan membaca dan menulis. Ohya, selain itu mereka membelikan saya piyama. Sesuatu yang juga saya inginkan karena saya selalu serius mengenai perihal tidur. 

Selanjutnya ada Fiona Rahma, pacar saya ini siang-siang datang ke kantor membawa kue. Fiona juga memberi saya hadiah yang sangat membahagiakan. Saya senang surat. Betapa menyenangkannya bila saya diberi surat dalam bentuk fisik. Ia membuatkan saya semacam scrapbook berisi tulisan dan foto-foto mengenai kami, ditambah ada ucapan juga dari teman-teman dekat saya yang ia kumpulkan. Yang lebih membahagiakan lagi, orang tua Fiona membelikan saya hadiah berupa buku Fiqih. Kebetulan sekali karena telah lama sekali saya ingin belajar mengenai Fiqih, supaya hidup ini diusahakan berjalan benar adanya. Selain itu, ia juga membelikan kemeja berwarna oranye. Seperti Peeta Melark, saya juga lumayan suka dengan oranye. Intinya, ini kombinasi hadiah paling menyenangkan yang saya terima. 










Di kantor, teman-teman sejawat juga beli kue ternyata untuk saya. Jadi mereka merayakan bareng sama Fiona deh. Saya agak malu, Fiona juga demikian. Lumayan ternyata diperhatikan teman-teman sekantor yang kebanyakan berusia jauh sekali diatas saya. 


Seharian kemarin itu hujan. Menyenangkan juga sih, naik commuter line yang sepi sambil melihat jendela dengan pemandangan hujan dan mendengarkan lagu. Yah, ini keindahan sederhana yang rasanya dalam. Hadiah alam buat saya nampaknya. Sepanjang hari sisanya, teman-teman dekat bergantian mengucapkan, Ilham Nara, Faiz Farhan, Khalifatur, Dian Navarro, Ilham Anggi, Fajar Surya, dan Nyimas Wulan. Teman-teman Abang None Jakarta dan Abang None Jakarta Barat juga kirim ucapan. Apalagi Dita Christiani yang buat foto editan yang cuma kami berdua yang mengerti rasanya.  

 Faiz Farhan

 Ini dari Dita

Teman-teman dekat saya yang satu kelompok koas dulu juga mengirimkan satu file berisi kumpulan ucapan mereka. Delapan orang yang buat hidup saya cukup berwarna juga. Ah, betapa kangen bisa koas bareng mereka. Sayangnya, hal itu ga bakal pernah terjadi. Jadi ya hanya bisa diingat-ingat perjalanan hidup satu itu. Saat mau tidur juga, Daymas Arangga dan Fajar Surya kirim video. Lucu dan aneh ucapannya. 


Malam-malam sekali, Bagaskara dan Bumi menelepon. Mengucapkan selamat ulang tahun sambil bertukar kabar cerita dari lain benua. Katanya mereka juga mengirim hadiah, tetapi belum sampai karena terlambat mengirimnya. Tapi walau hadiahnya belum sampai, doa-doanya sudah sampai duluan, kilahnya. 

Ya, begitulah. Tidak ramai, tapi diisi orang-orang penting. Terima kasih Allah SWT atas karunianya. Maaf kalau tahun-tahun selama hidup ini masih malas beribadah, bekerja, dan belajar. Semoga Tuhan mau memberi berkah dan pencerahan lebih baik kepada saya biar hidup sisanya lebih bermakna untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain. 

Halo, Damar Prasetya. Selamat Ulang Tahun. 
Sehat-sehat dan bahagia.

No comments:

Post a Comment

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...