Pertama wisma, rumah. Tanpa rumah orang tak mungkin
satria. Orang hanya gelandangan. Rumah, tempat seorang satria bertolak, tempat
dia kembali. RUmah bukan sekedar alamat, dia tempat kepercayaan sesama, pada
yang yang meninggali.
Kedua wanita, tanpa wanita satria menyalahi
kodrat sebagai lelaki. Wanita adalah lambing kehidupan dan penghidupan,
kesuburan, kemakmuran, keseahteraan. DIa bukan sekedar istri untuk suami.
Wanita sumbu pada semua, penghidupan dan kehidupan berputar dan berasal.
Ketiga turangga, kuda itu, dia alat yang dapat
membawa kau kemana-mana: ilmu pengetahuan, kemampuan, ketrampilan kebisaan,
keahlian, dan akhirnya—kemajuan. Tanpa turangga takkan jauh langkahmu, pendek
penglihatanmu.
Keempat kukila, burung itu, lambang keindahan,
kelangenan [hobi], segala yang tak punya hubungan dengan penghidupan, hanya
dengan kepuasan batin pribadi. Tanpa itu orang hanya sebongkah batu tanpa
semangat.
Dan kelima curiga, keris itu, lambang kewaspadaan,
kesiagaan, keperwiraan, alat untuk mempertahankan yang empat sebelumnya. Tanpa
keris yang empat akan bubar binasa bila mendapat gangguan.
Bumi
Manusia, Pramoedya Ananta Toer
No comments:
Post a Comment