Dulu
saat masih SMP atau SMA, teman-teman sebaya mendengarkan Blink 182, Greenday,
atau band rock lainnya. Sebagai remaja yang merasa ingin tidak menjadi aneh
karena berbeda selera, saya pun mendengarkan musik rock tersebut. Namun, ketika
pulang ke rumah, saya mendapati diri saya tersenyum senang justru ketika
mendengarkan lagu Luciano Pavarotti, Andrea Bocelli, Indra Lesmana, dan
lainnya.
Beberapa
tahun berlalu, sebagai seseorang yang belum paham bahwa manusia itu
berbeda-beda kepribadiannya, saya kadang menganggap selera saya aneh. Namun,
seiring usia menua, pengalaman bertambah, dan pengetahuan terisi, akhirnya saya
menyadari bahwa hal yang lebih penting diatas hal-hal lain adalah kebahagiaan
personal atau Personal Happiness.
Sekarang,
saya lebih berdamai dengan selera saya yang kadang agak berbeda dari banyak
orang. Tak pernah juga berniat sedikitpun untuk berusaha mencoba hal-hal yang kata
orang menyenangkan walau kata saya tidak.
Pilihlah
hal-hal yang membuat kita bahagia, bukan orang lain bahagia. Biarlah orang
bahagia saat pergi berdubstepdubstep di DWP saat saya malah lebih nyaman
melihat-lihat buku di perpustakaan Library@senayan. Biarlah orang senang
gemuruh piala dunia sementara saya memilih nyaman tidur cepat. Orang-orang juga
menganjurkan saya mengambil spesialisasi jantung, bedah, kebidanan, atau anak,
sementara yang saya suka adalah tht, kulit, atau radiologi. Dan banyak
contoh-contoh lainnya.
No comments:
Post a Comment