Twin Cafe, Gambir, Central Jakarta.
Green tea ice cream, gloomy weather, lonesome vibrant, and people passerby.
Green tea ice cream, gloomy weather, lonesome vibrant, and people passerby.
Suatu
hari saya menonton film Transformer dengan sahabat saya, Bagaskara. Iya, film
tentang robot di dunia manusia ini. Beberapa robot mencoba mengambil alih dunia
manusia tetapi pada akhirnya bumi dapat dipertahankan dari beberapa robot yang
ingin menguasai tadi. Film pun selesai, manusia lega.
Setelahnya,
sahabat saya itu berbicara sambil memakan salad sayurnya (dia kadang-kadang
vegetarian),
“Dam,
lo lihat deh sekeliling. Sebenarnya, Transformer alias robot-robot sudah mulai
menguasai bumi. Tapi alih-alih menguasai bumi, mereka lebih hebat, mereka
menguasai manusia. Menjadikan manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpanya”
Saya
melihat sekeliling, mendapati semua orang memegang gadget alias telepon genggam pintarnya. Mereka saling berbicara
dengan kawan di sebelahnya, tapi dengan posisi mata yang menatap teleponnya
masing-masing. Seseorang di ujung malahan sibuk memasukkan colokan listrik
untuk mengisi baterai teleponnya.
“Lihat? Mereka menguasai kita dengan
membuat manusia bergantung padanya. Telepon genggam pintar itu hampir selalu
berada di tangan manusia-manusia ini. Berusaha menjadi indera keenam manusia.
Iya, kita secara pikiran dan perasaan telah dikuasai robot. Sialan”.
Tidak jadi akhirnya saya mengeluarkan telepon genggam
untuk sekedar mengecek media-media sosial. Buru-buru saya masukkan kembali ke saku kanan saya diam-diam.
No comments:
Post a Comment