Friday 8 March 2013

Sesal

Dari banyak hal-hal baik yang pernah gue dapat dan sedikit prestasi yang gue pernah raih, gue bangga sama diri sendiri bukan karena gue menang, tapi karena gue udah berani mencoba. Gue kecewa bukan karena gue kalah, tetapi saat gue gak berani mencoba. Saat memutuskan untuk berani mencoba, terlepas dari berhasil atau tidaknya, gue telah mendapatkan jawabannya. Jawabannya bisa jadi "Alhamdullilah, gue menang" atau "yah, belum beruntung rupanya", tapi apapun hasil akhirnya, setidaknya di masa depan gue gak bertanya-tanya pada diri gue sendiri kenapa dulu gue gak ikut dan kalau gue ikut hasilnya apa ya. 

Oke, penyesalan memang hal yang sia-sia, tapi banyak penyesalan-penyesalan mengenai kurang berani mencoba ini terus menghantui gue. Sampai saat ini, bahkan ada beberapa penyesalan yang masih mengikuti gue. Dalam waktu-waktu bengong, kadang muncul pertanyaan "kenapa dulu lo gak coba, Dam?! Bisa jadi itu rejeki lo". Ah, entahlah, semoga perasaan gak enak yang lalu udah tertinggal di tanggal kemarin, cuman pelajarannya aja yang menancap di hati agar gue gak menyia-nyiakan kesempatan lagi.

Di beberapa tahun belakangan, seharusnya banyak hal-hal baik yang dulu gue coba, kompetisi yang harusnya bisa gue ikuti, hubungan dengan teman yang bisa dieratkan ulang, dan banyak lainnya.

24 years old. My golden time is running out. I should avoid any regrets on my future. I don't wanna have more regrets in my future simply because my lack of intention. I'm fasten my seat belt.

No comments:

Post a Comment

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...