Friday, 21 September 2012

Bonus

Tadi pagi gue kesiangan bangun, atau lebih tepatnya kelamaan ngulet sih, jadi lelet. Seperti biasa gue naik ojek menuju jalan depan, baru naik angkot ke tempat kerja gue yang jaraknya kira-kira setengah jam. Saat mau bayar ojek, gue mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah (dimana dompet gue isinya sepuluh ribuan semua), tapi abang ojeknya ga ada kembalian, cuman ada dua ribu. Yaudah, sekalian deh ngasih bonus sama abang ojeknya, normalnya sih tiga ribu ojek ke depan jalan, tapi dikasih bonus lebih dikit aja, dianya makasih-makasih terus gitu hehehe.

Abis itu gue naik angkot ke tempat kerja gue. Pas mau bayar angkot, gue ngeluarin uang sepuluh ribu lagi. Eh, taunya abang angkotnya belum ada kembalian. Terus gue bilang ga ada uang lain juga, cuman ada dua ribu, kata abangnya gapapa kok dua ribu aja (yang normalnya lima ribu). Waaw, bonus kecil yang gue kasih sama abang ojek sebelumnya langsung dibales sama abang angkot satu itu. Hihi, sepanjang pagi gue cekikikan ingetnya. Betapa lucu.

Orang tua temen gue pernah bilang sih, katanya semua orang suka bonus. Semacam keju yang ditambah di makanan, nilai yang dibulatkan keatas, denda buku perpustakaan yang dibulatkan kebawah, dan bonus-bonus lain. Mamanya temen gue itu bilang sering-seringlah kasih bonus-bonus kecil ke teman, pegawai, pasien, dan siapapun yang kalian temui, karena beberapa bonus kecil bisa membawa kebahagiaan untuk seseorang, seenggaknya selama hari itu masih berlangsung. Semua orang suka bonus, kan?

No comments:

Post a Comment

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...