Wednesday 21 December 2011

Another Random

Hai, lama engga nulis. Belakangan ini, gue kepikiran omongan temen baik gue, dia bilang, "Lo jadi lebih tertutup sejak terakhir gue ketemu lo", saat itu gue menimpalinya dengan tertawa dan bilang "ya, gue kan muslimah, ga boleh buka-bukaan", tapi di malam harinya gue jadi berpikir apakah hal itu benar.

Iya, gue rasa gue lebih tertutup dibandingkan diri gue yang dulu. Saat smp dan sma, gue sering banget menghabiskan waktu untuk ngobrol bahkan sampe udah puas ngobrol di sekolah dan luar, kadang masih sempet aja ngobrol via telepon. Sekarang, gue jadi lebih kikuk untuk ngobrol, bahkan sama temen-temen gue sendiri yang udah lama kenal. Gue terlalu takut untuk diam di sela obrolan dan terlihat canggung, jadi agak kaku pasti kalau orang liat. Gue juga hampir engga pernah memakai  telepon, handphone Cuma dipakai telepon orang tua dan pacar.

Gue mau banget telepon sahabat gue, cuman ya itu, gue akan lebih sering diam dan mendengarkan, jadinya gue takut dibilang ga menyenangkan dalam obrolan. Untunglah gue orangnya masih bisa berinteraksi dalam bentuk teks, sejauh ini, sms dan bbm adalah cara komunikasi paling gue suka, ya mungkin karena kita dikasih waktu untuk berpikir sebelum berbicara.

Gue beruntung punya banyak sahabat yang menerima gue apa-adanya. Beneran, beberapa sahabat gue menyadari akan hal ini,  tapi mereka menerima kediaman gue. Beberapa dari mereka bilang, "iya, lo diem banget, Mar. Tapi itu ga masalah, lo cukup jadi dirilo sendiri aja". Ya, akhirnya pada orang-orang inilah lama-lama gue terbuka dan banyak bicara.

Di sisi lain? Ya, gue masih Damar yang pendiam. Mungkin karena gue butuh adaptasi yang lebih lama dari orang kebanyakan. Di Tv tempat gue dulu kerja, gue dianggap pendiam banget, kikuk, dan lain-lain, walau udah setahun lebih berada disana, gue udah mencoba, ya tapi ternyata ga semudah itu.

Gue menyukai hangout, makan rame-rame, bepergian bareng, atau bahkan nonton berdua aja. Tapi gue juga orang yang sering sendiri kemana-mana, yang ngabisin waktu baca buku cerita sendiri di perpustakaan, yang makan sendiri di restoran, dll. Ah udahlah, gue terlalu banyak ngelem dan ngelantur nih.

No comments:

Post a Comment

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...