Friday 13 August 2010

Hadiah

Untungnya saya masih memegang teguh satu prinsip penghibur yang selalu saya pegang sejak setahun ini, yakni "Setiap satu kesedihan atau kesabaran yang saya jalani akan dibalas Allah SWT dengan sepuluh kebahagiaan dan sepuluh orang baru yang membahagiakan". Suatu prinsip penyegar yang selalu saya masukkan ke dalam otak sebagai mindset tidak larut dalam kesedihan akan masalah. Dan memang hal ini terbukti benar lho!

Dan setelah semalam saya melewati satu kesedihan dan rasa-rasa tidak enak dengan sabar dan senyum, akhirnya satu kesabaran saya sudah dibalas dengan kebahagiaan dari Allah SWT tadi pagi!!! Wah, cepet banget udah nyampe kado dari Allah SWT, emang deh God works in a mysterious way.

Kado yang tadi pagi saya terima bukan kado yang biasa-biasa, tapi kado yang membahagiakan banget dan sangat-sangat dibutuhkan pada kondisi saya yang masih jauh dari financial freedom hehehe. Kado itu adalah... Saya dapet beasiswa lagi dari kampus!

Jadi tadi pagi Teddy nelpon saya saat saya sedang koas di poliklinik mata, tumben-tumbenan juga si Teddy yang notabenenya sangat mengerti tentang dunia koas menelpon saya di jam kerja seperti itu.
"Ada kabar gembira?"
"Hah? Apaan?"
(Pikiran saya langsung terfokus pada: Wah, this is definitely something good from God for my patience yesterday)
"Kamu dapet beasiswaaa, Damaar"
"Hah? Serius, Ted?"
"Iya, kita berlima dapet lhoo"

Akhirnya pembicaraan cuma berlanjut sebentar setelahnya dan meninggalkan saya dengan senyum lebar, hidung kembang kempis, dan mata yang berbinar. Apa alasan untuk bersedih karena masalah yang lalu coba, kalo semua itu dibayar dengan dapat beasiswa dan keempat sahabat saya juga dapat.

Ya Allah SWT...Alhamdullilah.
Hmm...Saya dapat beasiswa, Andre dapat beasiswa, Azwar dapat beasiswa, Argana dapat beasiswa, Teddy dapat beasiswa, wah udah lima kebahagiaan aja yang dikasih Tuhan, masih ada empat lagi hadiah untuk besok.

Terima kasih, Tuhan
Terima kasih, Ayah, Bunda, Ayah, dan keluarga :)

No comments:

Post a Comment

Hasil yang Merelakan Usaha.

Jadi dokter itu berusaha. Berusaha berpikir harus melakukan apa biar pasien sembuh, harus belajar agar tidak ada hal penting yang terlupakan...